STRATEGI DALAM MENGKAJI LINGKUNGAN
HIDUP
A. Strategi Pemerintah dalam Mengkaji Lingkungan Hidup
Sulawesi Tengah terhadap Pembangunan
Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang dikatakan masih dalam
proses perkembangan. Oleh karena itu pemerintah Sulawesi Tengah masih
menggencarkan pembangunan di berbagai sektor. Dalam rangka meningkatkan
pembangunan tersebut, sektor utama dalam pembangunan Sulawesi Tengah adalah
sektor ekonomi yang meninjau berbagai aspek lingkungan hidup Sulawesi Tengah
itu sendiri.
Tidak dapat
di pungkiri usaha-usaha pembangunan yang dilakukan pemerintah dalam kurun waktu
1970-an, hingga awal 2000-an meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di berbagai
sektor. Akan tetapi dibalik pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tidak dibarengi
dengan kerangka (fondasi) ekonomi yang kuat. Namun pertumbuhan ekonomi tersebut
tidak memberikan jaminan bagi kepuasan masyarat indonesia secara luas.
Dalam
pembangunan tersebut terjadi pula berbagai ketimpangan, salah satunya
ketimpangan spasial (wilayah). Ketimpangan ini merupakan konsekuensi logis dari
pilihan strategi pembangunan yang
berpihak pada “eficiency”(pertumbuhan) ketimbang “equity” (pemerataan). Pilihan
pembangunan yang lebih berorientasi pada efisiensi, maka konsetrasi pembangunan
ekonomi dilakukan lebih melihat pada aspek wilayah yang relatif tersedia
insfrastruktur pendukung kegiatan ekonomi.
B. Potensi Sumberdaya Alam dan Manusia dalam Konsep
Lingkungan Hidup Daerah Sulawesi Tengah dalam Pembangunan
Untuk kasus Sulawesi
Tengah, dari segi lingkungan dan sumber daya lokal bila diidentifikasi memiliki
sumber daya alam yang cukup besar dan bervariasi, baik yang terdapat di bawah
tanah berupa minyak dan gas bumi, dan di dalam tanah berupa berbagai jenis
bahan tambang mineral dan bahan lainnya, serta di atas tanah dengan berbagai
jenis dan ragam sumber daya hayati, diantaranya bersifat endemik, kekayaan
pesisir dan kelautan yang melimpah.
Bila dikaji
berdasarkan sumber daya manusia, Sulawesi Tengah memiliki sumber daya manusia
yang harus ditingkatkan secara berbarengan terhadap peningkatan sumber daya
alam. Upaya peningkatan sumber daya manusia di Sulawesi Tengah, selain
dikembangkan oleh lembaga pendidikan seperti universitas tadulako ataulembaga perguruan
tinggi lainnya. Pemerintah Sulawesi Tengah sedang melakukan pembangunan sekolah
terpadu perikanan.
Selanjutnya
pola pembanguna yang dikembangkan oleh pemerintah Sulawesi Tengah pada
prinsipnya bersinergi antara pemanfaatan sumber daya lingkungan lokal dan
peningkatan kemampuan sumber daya manusia, demikian pula di sektor-sektor
lainnya.
C. Mengidentifikasi Tatanan Lingkungan Hidup Beserta
Potensi Sumber Daya Sulawesi Tengah dan Strategi Pengembangannya
Indonesia
sejak dahulu dikenal sebagai negar ayang kaya akan sumber daya alam, serta
tanahnya yang subur. Maka tidak heran bangsa-banngsa eropa berhasrat menguasai
Indonesia untuk mengekspoitasi sumber daya alamnya. Kekayaan sumber daya alam
Indonesia yang dimiliki menyebar ke seluruh pelosok nusantara, demikian pula di
Sulawesi Tengah.
Adapun
sumber daya alam yang dimaksuda adalah sebagai berikut:
1.
sektor pertanian tanaman pangan dan holtikultura
didominasi oleh tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah serta beragam
buah-buahan.
2.
Sektor perkebunan , terdapat kelapa, kakao , cengkeh,
kopi, jambu mete, karet , kemiri, lada, dan vanili.
3.
Sektor perikanan dan peraiaran sulawesi tenga yang
hampir tiga kali luas daratan terdapat berbagai jenis biota.
4.
Sektor peternakan, khusus sektor ini populasi yang
terbanyak adalah sapi yang mencapai 194.009 ekor, disamping itu domba ekor
gemuk mencapai 5.953 ekor yang khusus di kembangkan di lembah palu.
5.
Sektor kehutanan, dengan luas kawasan hutan lebih dari
enam juta hektar, hasil hutan yang ada di Sulawesi Tengah berupa kayu, rotan
dan hasil ikutan lainnya yang dapat diperoleh
6.
Sektor pertambangan, yang terdapat minyak, gas,
mineral-minaral logam dan sebagainya
7.
Sektor pariwisata, potensi wisata sangat beragam, baik
wisata alam, wisata agro, maupun wisata budaya.
Hasil identifikasi
potensi sumber daya alam Sulawesi Tengah diatas, belum sepenuhnya diolah secara
maksimal bahkan ada yang belum diolah, sehingga nilai tambah sumberdaya alam
tersebut tdak sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat Sulawesi Tengah.
D. Mekanisme Pelaksanaan Strategi Pembangunan Sulawesi
Tengah
Dalam rangka
mengadakan pembangunan, pemerintah Sulawesi Tengah menyediakan berbagi
mekasnisme untuk melancarkan berbagai strategi yang tengah disediakan mekanis
yang akan di jalankan antara lain,
a. Pemetaan dan Membangun Kawasan Pusat-Pusat Pertumbuhan
di Sulawesi Tengah
Untuk
membangun pusat-pusat pertumbuhan Sulawesi Tengah, berdasarkan pada rencana
tata ruang wilayah provinsi (RTWP) Sulawesi Tengah 2000-2015 yang sudah
diperbaharui. Denngan pengesahan melalui perda provinsi Sulawesi Tengah No. 2
tahun 2004. Pusat-pusat pertumbuhan tersebut dikategorikan sebagai “ Kawasan
Tertentu”.
Kawasan
tertentu adalah kawasan yang ditetapkan secara nasional atau daerah, karena
perkembangan kawasan tersebut memberikan dampak-dampak positif maupun negatif
terhadap perkembangan kawasan wilayah sekitar. Selain mempunyai nilai
strategis, penataan ruangnya dan penanganannya diprioritaskan. Jenis kawasan
tertentu dai provinsi sulawesi tenga meliputi :
1.
Kawasan Andalan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)
2.
Kawasan Tertentu Andalan (Kadal)
3.
Kawasan Tertentu Cepat Tumbuh (Kacetum)
4.
Kawasan Tertentu Potensial Berkembang (Kapotkembang)
5.
Kawasan Tertentu Rehabilitasi Wilayah (Karewil)
6.
Kawasan Tertentu Perbatasan ( Kaperbatasan)
Dari
beberapa pemetaan kawasan pusat-pusat pertumbuhan di atas, pemerintah Sulawesi
Tengah juga memetakan kawasan yang memerlukan penanganan khusu dan
rehabilitasi, karena adanya kerusakan lingkungan akibat proses pembangunan,
misalnya kawasan tertentu kritis lingkungan.
b. Mengembangkan Sektor-Sektor Unggulan; Sinergitas
Pengembangan Ekonomi Antar Kabupaten/Kota
Berdasarkan
UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah, otonomi daerah dimaknai sebagai
hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Pemerintah disini merupakan penyelenggara pemerintahan
daerah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem NKRI.
Untuk
mengurangi ketergantungan daerah kepada pusat dalam hal pembiayaan pembangunan,
maka daerah dapat meanfaatkan kewenangan nya untuk meningkatkan kapasiatas
ekonominya dengan jalan mencari sumber-sumber penerimaan baru berdasarkan
potensi yang dimiliki. Dalam rangka mencari sumber-sumber penerimaan baru,
pemerintah daerah selain memperhatikan potensi, juga paling penting tidak
memberatkan masyarakat dan mengeluarkan kebijakan dan peraturan yang bersifat
distorsif.
c.
Konsep Dasar Pengembangan Teluk Tomini Sebagai
“Etalase” Perikanan Indonesia
Perhatian pemerintah
terhadap pembangunan berbasis kelautan selama ini sangat kurang. Pemerintah
lebih memproitaskan pembangunan berbasis matra darat. Ditinjau dari segi
potensi, kekayaan laut dan perikanan dapat meberikan kontribusi terhadap
perekonomian nasional yang signifikan. Kekayaan laut dan potensi perikanan tang
dimiliki Indonesia justru banyak dimanfaatkan oleh negara tetangga.
Melihat
potensi kekayaan laut dan perikanan, saat ini pemerintah telah merubah
orientasi pembangunan dari darat ke pembangunan dan pengembangan ke arah laut
dengan memanfaatkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan.
Dalam konteks regional. Dengan memperhatikan posisi Sulawesi
Tengah yang berada di jantung Pulau Sulawesi menunjukkan posisinya sangat
strategis sementara wilayah perairan yang dimiliki sangat unik karena terdapat
satu selat (Selat Makassar/Laut Sulawesi) dan dua teluk (Teluk Tomini dan Tolo)
yang menyimpan banyak kekayaan laut dan potensi perikanan. Atas dasar itu,
perekonomian Sulawesi Tengah , sektor perikanan menjadi salah satu sektor
unggulan.
Pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di
Teluk Tomini dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir di wilayah Sulawesi Utara,
Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Meskipun demikian, pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan di Teluk Tomini masihbelum terpadu, hal ini karena
pemanfaatannya masih mementingkan kepentingan daerahnya (egosektoral)
masing-masing, sehingga kerap menimbulkan konflik kewenangan dan konflik
pemanfaatan.
Untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan
perikanan Teluk Tomini secara optimal
dan berkelanjutan (sustainable), diperlukan suatu pendekatan perencanaan
regional kelautan (Regional Marine Planning) atau disebut pendekatan wilayah.
Pendekatan perencanaan regional terpadu ditempuh
karena selama ini belum ada perencanaan terpadu, maka perlu membuat perencanaan
khusus pengelolan sumber daya Teluk Tomini. Model perencanaan ini sangat
diperlukan sebagai strategi pengembangan sektor kelautan dan perikanan
diwilayah ini, sehingga dapat mendorong
terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan pembangunan secara terpadu yang berbasis
kelautan dan perikanan.
Pengembangan dan pembangunan secara terpadu secara
terpadu di wilayah Teluk Tomini dapat dijabarkan dalam suatu Perencanaan
Strategis (Renstra), pengelolan sumber daya kelautan dan perikanan bersama dan
terpadu diantara daerah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Renstra
untuk pengelolan Teluk Tomini sudah disusun oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI, hanya saja belum memiliki legalitas hukum yang tetap, sepeti
dalam bentuk Keputusan Presiden (Kepres).
Tujuan Renstra ini yakni untuk mengembangkan
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan
dengan pendekatan teknologi dan ekonomis, sehingga akan tetap memelihara dan
memperhatikan kelestarian sumber daya yang ada di wilayah Teluk Tomini.
Secara
garis besar struktur dan strategi pengembangan dan pembangunan wilayah Teluk
Tomini untuk sektor kelautan dan perikanan dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Pengembangan
industri pengolahan sebagai kegiatan derivasi pemanfaatan sumber daya kelautan
dan perikanan Teluk Tomini sangat terbuka. Hasil tangkapan ikan di laut selain
digunakan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi protein, ikan juga menjadi peluang
pengembangan industri pengolahan ikan sebagai bahan baku ikan kering dan
pengalengan ikan, serta indusrti tepung ikan tamapknya bagus untuk dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan lokal di
wilayah ini dalam hubungannya dengan program pengembangan budidaya ikan.
2.
Sehubungan dengan makin meningkatnya
kesejahteraan masyarakat, maka industri pariwisata bahari berpaluang untuk
dikembangkan di wilayah Teluk Tomini.
Kawasan Teluk Tomini telah
disepakati sebagai kawasan pengembangan dan pembangunan wilayah berbasis
kelautan dan perikanan, melalui rencana strategis. Dalam kurun waktu yang
direncanakan selama lima tahun kedepan, diharapkan sudah ada kelarasan
pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungannya yang dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah serta meningkatnya devisa negara.
Dalam
Renstra pengembangan dan pembangunan wilayah Teluk Tomini, visi yang
dikembangkan, yakni “Terwujudnya pengembangan dan pembangunan wilayah Teluk
Tomini melalui pengelolahan sumber daya kelautan dan perikanan secara terpadu dan
berkelanjutan, bagi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat dengan tetap
mempertahankan kelestarian fungsi sumber daya alam dan kelestarian lingkungan”.
Untuk
mendukung terwujudnya visi tersebut, maka perlu dinyatakan dalam misi:
Tersedianya pedoman sebagai arahan proses strategis yang terkoordinasi dan
terpadu bagi daerah-daerah di wilayah Teluk Tomini dalam merencanakan, mengimplementasikan, memantau
dan mengevaluasi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara terpadu
di Teluk Tomini.
Melalui
misi ini, diharapkan dapat diwujudkan pengembangan dan pembangunan wilayah di
Teluk Tomini melalui proses strategis. Adapun strategis pengembangan dan
pembangunan Teluk Tomini dapat ditempuh dengan strategi, antara lain:
1.
Strategi
pengembangan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan wilayah Teluk
Tomini. Sasaran dari strategi pengembangan pemanfaatan sumber daya kelautan dan
perikanan di wilayah Teluk Tomini melalui “Pengelolan sumber daya kelautan dan
perikanan terpadu berbasis wilayah di Teluk Tomini” dengan pendekatan ekologi.
Pendekatan ekologi dimaksudkan adalah pemanfaatan sumber daya kelautan dan
perikanan secara optimal dan berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan serta lingkungannya.
2.
Strategi pengembangan ekonomi dalam
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan Wilayah Teluk Tomini. Sasaran
dari strategi untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dalam
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pendapatan daerah di Teluk Tomini.
d.
Menerapkan E-Government: Mengintegrasikan Dunia Luar
dan Wahana PublikasikaKebijakan Pembangunan Sulawesi Tengah
E-goverment adalah
penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara
pemerintahan dan pihak-pihak lain, penggunaan teknologi informasi ini kemudian
menghasilkan hubungan bentuk baru: Goverment to Citizen, Goverment to Business
dan Goverment to Goverment.
Manfaat e-goverment yang dapat
dirasakan antara lain:
1.
Pelayanan
(service) yang lebih baik dan cepat kepada publik.
2.
Peningkatan
hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum.
3.
Pemberdayaan
masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
Pemerintah Sulawesi Tengah sudah menerapkan pula
e-goverment. Hanya saja penerapannya masih dalam bentuk website. Tapi palin g
tidak ini menunjukkan ada political will dari Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah untuk menerapkan e-goverment. Prinsip yang dikedepankan bagi Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah adalah terlambat mengakses perkembangan ICT dalam
lingkungan pemerintahan jauh lebih baik dibanding jika tidak membuat akses sama
sekali.
Dalam jangka waktu pendek, dikedepankam Pemerintah Sulawesi
Tengah, website masih sebatas wahana publikasi potensi dan kebijakan publik.
Oleh sebab itu, kebijakan dan program yang sudah diimplementasikan pemerintah
sudah dapat diakses melalui website (sulteng.go.id). Ini merupakan metode untuk
menjalankan tramsparansi pemerintahan. Demikian juga potensi sumber daya yang
dimiliki oleh Sulawesi Tengah, terutama yang dikelola oleh BKPMD. Pola seperti
ini akan memudahkan bagi investor untuk melihat potensi Sulawesi Tengah tanpa
harus datang secara langsung.
A.
Strategi Umum Pembangunan Sulawesi Tengah
Pembangunan dalam arti luas merupakan proses menuju
perubahan orientasi. Pembangunan adalah proses dalam jangka panjang, lajunya
harus dipelihara dengan kebijakan-kebijakan yang sekaligus harus tertuju kepada
perubahan mendasar dan dapat dilaksanakan dalam jangka pendek.
Berdasarkan kelemahan, kekuatan, tantangan dan
peluang serta berbagai faktor ketidakpastian yang akan dihadapi di masa
mendatang, seta ketergantungan berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian
misi pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Tangah, maka ditempuh strategi
pembangunan berdasarkan pada Program Pembangunan Daerah (Propeda) mendatang
sebagai berikut :
a.
Peningkatan
semangat persatuan dan kesatuan
Strategi peningkatan semangat persatuan dan kesatuan
diarahkan kepada nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya sebagai sumber etika
dan moral, terciptanya kerukunan sosial inter dan antar pemeluk agama, suku dan
kelompok masyarakat, penegak hukum, keadilan ekonomi antar strara masyarakat,
antargolongan dan antar wilayah, serta pemberdayaan masyarakat untuk turut
berpartisipasi dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
b.
Penguatan
kelembagaan pemerintah daerah
Strategi penguatan
kelembagaan diarahkan kepada terciptanya pemerintah daerah yang amanah (good
governance) melalui kebijakasanaan reformasi kelembagaan, peningkatan kemampuan
dan profesionalisme aparatur, baik dalam aspek manajemen maupun aspek
operasional, peningkatan efisiensi dan efeksitas pengelolan keuangan daerah,
sehingga terjadi peningkatan kinerja kelembagaan pemerintah daerah dalam
melaksanakan layanan publik atas prinsip goog governance (akuntabel,
transparan, respontif, berkeadilan, demokratis) dengan mengedepankan
pemberdayaan lokal.
c.
Peningkatan
kualitas kehidupan yang demokratis
Strategi diarahkan kepada tercipta dan berkembangnya
infrastruktur demokrasi melalui pengembangan dan penataan sistem politik daerah
yang demokratis, yang didukung oleh supermasi hukum dan penegakan HAM,
peningkatan ekonomi, kualitas SDM yang memadai, daerah, baik suprastruktur ,
infrastruktur maupun masyarakat dapat menjalankan peran dan fungsinya
masing-masing secara sinergis dan saling menguntungkan (simbiosis mutulisme).
mitra pemerintah daerah.
d.
Pembangunan
ekonomi berbasis potensi dan kemandirian lokal
Menciptakan kondisi yang kondusif untuk
menggairahkan minat dunia usaha lokal dan pelaku ekonomi skala mikro, kecil,
koperasi dan usaha skala menengah untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi
produktif berbasis ekonomi rakyat, melalui
penguatan memperoleh informasi pengetahuan, keterampilan dan pemilikan
teknologi maju dan tepat guna yang bermanfaat dan dibutuhkan untuk usaha
produksinya, menjalin dan mengembangkan pola kemitraan yang saling memperkuat
dan menguntungkan secara berkelanjutan.
e.
Peningkatan daya
saing daerah
Penguatan pilar-pilar otonomi dalam fungsi
perencanaan pembangunan daerah antara lain dalam bentuk penerapan pendekatan
p;embangunan berdimensi wilayah melalui kegiatan pengkajian dimensi teknologi
wilayah, dimensi manusia, dimensi sektor dan dimsensi teknologi wilayah, untuk
mencari dan menetapkan sektor potensi unggulan dan prospektifnya, menciptakan
kondisi kondusif bagi dunia usaha untuk menanamkan dan mengembangkan
produksinya, pemberian insentif dan kemudahan, diikuti peningkatan
infrastruktur wilayah/kawasan, meningkatkan nilai tambah produksi yang telah
ada yang memiliki ciri khas, indah, pasti unggul melalui penerapan teknologi
maju dan tepat guna yang bermanfaat, sehingga kompetitif di pasar nasional,
regional dan global, melakukan promosi di berbagai kegiatan pameran yang
dinilai relevan dan strategis bagi produksi unggulan daerah, serta menjalin
kerjasama pembangunan interregional, baik antarprovinsi di Sulawesi dan Kawasan
Tim ur Indonesia, maupun dengan pronvinsi di kawasan lainnya dan antar Provinsi
Sulawesi Tengah dengan kawasan tertentu di negara tetangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar